Desa karangpule merupakan desa yang maju yang mempunyai beberapa usaha mikro kecil menengah salah satunya produk UMKM yang terkenal yaitu rengginang singkong. Asal mula adanya rengginang singkong itu dahulu ada sosialisasi dari Dinas Koperasi yang dimana ibu-ibu di desa karangpule dilatih cara membuat rengginang sampai pengemasan
Rengginang singkong itu sendiri terbuat dari singkong, aci, dan bumbu penyedap seperti masako. Proses pembuatannya sangat simpel, pertama singkong dikupas lalu di potong-potong sedang, lalu direndam 1 malam. Setelah 1 malam direndam, lalu di tiriskan untuk persiapan di giling. Setelah menjadi tepung di uleni pake air dan bumbu yang sudah disiapkan perbandingannya antara aci dan singkong itu 1 : 5 kg. Setelah adanya sosialisasi tersebut dan masyarakat mengetahui cara membuat renggiang singkong, hampir setiap rumah menjadikan produk homemade kemudian memasarkannya ke toko tapi karena banyak kendala yang dihadapi sampai saat ini yang masih bertahan membuat rengginang singkong tinggal dua orang yaitu ibu Surtiah dan ibu sukiati. Ibu sukiati Jualan hampir 25 tahun dan bisa menyekolahkan 3 anaknya . Sistem ibu sukiati Jualan dititipkan ke warung-warung dan di pasarkan lewat sosial media hampir setiap hari ibu sukiati Membuat renggiang singkong sekali jualan bisa sampai 25 bungkus satu bungkus isi 16 dengan harga 5500 sangat terjangkau tidak ada bahan pengawetnya dan bisa bertahan sampai 3 bulan harus di simpan di tempat yang kering. Salah satu Program Unggulan dari Kegiatan KKN Kelompok 100 UIN SAIZU Purwokerto ialah Onbloarding UMKM, Alhamdulillah dari Mahasiswa KKN ikut membantu dalam proses pemasaran dan Pembuatan label UMKM Rengginang Singkong.
By. KKN Kelompok 100 UIN SAIZU Purwokerto